Diet Penggunaan Plastik !!! Kontribusi Nyata Menghadapi Kelangkaan BBM
Selama ini ketika ada isu BBM (Bahan Bakar Motor) akan naik harga, sudah banyak aksi untuk menyerukan menolak kenaikan harga BBM dari kalangan partai politik hingga mahasiswa. Mulai dari memanggil pakar yang setuju untuk menolak kenaikan harga BBM sebagai dasar kajian hingga aksi di jalan (demo). Apa salah ??? tentunya dilihat dari segi sudut pandang . Lalu ketika ditanya tentang “APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN” dalam menanggapi isu kenaikan BBM .
Tentu jawaban seorang mahasiswa bermacam- macam, membuat mobil listrik, membuat pembangkit listrik tenaga sampah, dan lain- lain. Terus apa jawaban itu sudah mampu diaplikasikan setiap hari??? Apa bisa juga dilakukan oleh orang lain??
Dalam melakukan kontribusi terhadap masalah BBM tidak harus bersifat mewah ataupun ekslusif, kita bisa dari hal kecil yaitu dengan DIET PENGGUNAAN PLASTIK. Kenapa dengan Plastik ???
Setiap tahun, konsumsi plastik mengalami kenaikan. Dalam satu tahun saja, penduduk di seluruh dunia dapat menggunakan tas plastik sebanyak 500 juta hingga 1 miliar kantongdnegan frekuensi setiap orang menggunakan 150 tas plastik tiap tahun. Padahal untuk membuat plastik sebanyak itu membutuhkan 11 juta barel minyak dan 14 juta batang pohon sebagai bahan baku dasarnya. Data dari Komunitas nol sampahmenyebutkan bahwa untuk membuat 1 ton plastik membutuhkan 11 barel minyak mentah. Perhitungannya, kemampuan Indonesia memproduksi plastik mencapai 200.000 ton/tahun. Yang lebih mengkhawatirkan, jika tas kresek tersebut dibentangkan bisa membungkus permukaan bumi 10 kali, Setiap kilometer pantai di Inggris didapati 2000 sampah plastik. Di Jakarta sampah tas kresek setiap harinya bisa untuk menutupi 2.600 lapangan sepak bola. Di Bandung volume tas kresek per harinya mencapai 700 meter kubik dan menutupi 50 lapangan bola . Jika limbah plastik tersebut dibiarkan terkubur tanah akan menjadi polusi tanah. Hal ini karena jenis platik tersbeut baru dapat diurai oleh alam dalam waktu 500 - 1.000 tahun. Akibatnya, akan menjadi pemicu rusaknya lingkungan, penghambat resapan air, penyebab banjir, dan perusak kesuburan tanah yang tentunya mengganggu pertumbuhan tanaman.
Dalam mengurangi penggunaan plastik ada banyak cara yang mudah kita lakukan, misalnya ketika makan kita bisa makan diwarung, hal itu akan mengurangi pemakaian plastik dari segi bungkus (tas kresek dan kertas minyak), ketika di swalayan atau supermarket, kita bisa membawa tas sendiri dan menolak pemberian tas platik.
Yuk……. Mulai dari hal kecil untuk perubahan Indonesia yang besar.
Tentu jawaban seorang mahasiswa bermacam- macam, membuat mobil listrik, membuat pembangkit listrik tenaga sampah, dan lain- lain. Terus apa jawaban itu sudah mampu diaplikasikan setiap hari??? Apa bisa juga dilakukan oleh orang lain??
Dalam melakukan kontribusi terhadap masalah BBM tidak harus bersifat mewah ataupun ekslusif, kita bisa dari hal kecil yaitu dengan DIET PENGGUNAAN PLASTIK. Kenapa dengan Plastik ???
Setiap tahun, konsumsi plastik mengalami kenaikan. Dalam satu tahun saja, penduduk di seluruh dunia dapat menggunakan tas plastik sebanyak 500 juta hingga 1 miliar kantongdnegan frekuensi setiap orang menggunakan 150 tas plastik tiap tahun. Padahal untuk membuat plastik sebanyak itu membutuhkan 11 juta barel minyak dan 14 juta batang pohon sebagai bahan baku dasarnya. Data dari Komunitas nol sampahmenyebutkan bahwa untuk membuat 1 ton plastik membutuhkan 11 barel minyak mentah. Perhitungannya, kemampuan Indonesia memproduksi plastik mencapai 200.000 ton/tahun. Yang lebih mengkhawatirkan, jika tas kresek tersebut dibentangkan bisa membungkus permukaan bumi 10 kali, Setiap kilometer pantai di Inggris didapati 2000 sampah plastik. Di Jakarta sampah tas kresek setiap harinya bisa untuk menutupi 2.600 lapangan sepak bola. Di Bandung volume tas kresek per harinya mencapai 700 meter kubik dan menutupi 50 lapangan bola . Jika limbah plastik tersebut dibiarkan terkubur tanah akan menjadi polusi tanah. Hal ini karena jenis platik tersbeut baru dapat diurai oleh alam dalam waktu 500 - 1.000 tahun. Akibatnya, akan menjadi pemicu rusaknya lingkungan, penghambat resapan air, penyebab banjir, dan perusak kesuburan tanah yang tentunya mengganggu pertumbuhan tanaman.
Dalam mengurangi penggunaan plastik ada banyak cara yang mudah kita lakukan, misalnya ketika makan kita bisa makan diwarung, hal itu akan mengurangi pemakaian plastik dari segi bungkus (tas kresek dan kertas minyak), ketika di swalayan atau supermarket, kita bisa membawa tas sendiri dan menolak pemberian tas platik.
Yuk……. Mulai dari hal kecil untuk perubahan Indonesia yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar